Nama : Ayu kartika ratri
kelas : 2sa04
NPM : 11611324
Definisi
keindahan
1.
Keindahan
adalah sesuatu yang mendatangkan
rasa sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy, pujangga Rusia).
2.
Keindahan adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa senang (Humo, pujangga Inggris).
3.
Keindahan adalah sesuatu yang paling
banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda).
4.
Keindahan adalah susunan yang
teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten, pujangga
Jerman).
5.
Keindahan adalah sesuatu yang
memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman).
6.
Keindahan adalah keserasian obyek
dengan tujuannya (Emmanuel Kant).
Keindahan atau keserasian diwujudkan
dalam bentuk ukuran, perpaduan, pertentangan atau keseimbangan. Ukuran segi
panjang yang indah adalah 3 berbanding 5, perpaduan kulit yang gelap dengan
baju yang berwarna lembut adalah serasi, pertentangan tinggi rendah atau keras
lembutnya suara musik adalah indah dan keseimbangan yang tercipta dari seorang
yang bertubuh tinggi mengenakan baju bergaris horisontal atau orang yang pendek
mengenakan baju bergaris vertikal adalah serasi.
Keindahan berasal dari kata indah
yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama dengan “beauty” (bahasa
Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa Italia). Keindahan
dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.
Keindahan dalam arti artistik
bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara
pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur
dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah.Unsur
dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis, artinya kendahan dinilai
sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti
artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang
selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya.
Keindahan dalam arti artistik
disebut juga dengan keindahan seni yang merupakan pengutaraan isi jiwa atau
perasaan sang penciptanya. Isi jiwa manusia dapat berbentuk rasa indah, rasa
lucu (kosmis), rasa sedih (tragis) rasa gaib (magic) dan sebagainya. Hasil
karya seni mencerminkan isi jiwa sang penciptanya dan mengungkapkan keindahan
dalam arti artistik (seni).
Keindahan dalam arti seni berbeda
dengan keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi
unsur statis. Unsur statis merupakan ciri estetis yang melekat pada bentuk dan
warna suatu benda sehingga relatif tetap dari masa ke masa dan di semua tempat.
Ciri estetis pada keindahan dalam
arti terbatas diperoleh dari kebiasaan manusia dalam berpikir, merasa dan
akhirnya mengambil sikap. Bentuk sikap yang muncul, misalnya senang-benci,
puas-kecewa, dan sebagainya. Sikap-sikap tersebut dipengaruhi oleh kepekaan
seseorang dalam melihat bentuk dan warna yang menimbulkan rasa senang. Inilah
yang dimaksud keindadahan dalam arti terbatas.
Dalam arti luas, keindahan adalah
segala yang baik seperti keindahan alam atau keindahan moral. Sikap yang halus,
lembut, sopan atau beradab merupakan keindahan moral. Keindahan juga diartikan
sebagai segala yang wajar, artinya lukisan wanita yang lebih cantik dari wajah
aslinya tidaklah indah, karena lukisan tersebut kurang wajar.
Keindahan moral, seperti sikap yang halus, lembut, sopan, atau beradab dapat ditunjukkan oleh anggota badan, cara berbahasa serta perpaduan pikiran perasaan dan kemauan.
Keindahan moral, seperti sikap yang halus, lembut, sopan, atau beradab dapat ditunjukkan oleh anggota badan, cara berbahasa serta perpaduan pikiran perasaan dan kemauan.
Sikap yang halus dapat ditunjukkan
oleh anggota badan seperti kaki, tangan, kepala, bahu, bibir, mulut, mata, atau
muka. Kaki melipat atau mengangkang menunjukan sifat tidak halus. Demikian pula
dengan cara meraba atau menjabat tangan, kepala yang menunduk atau mengangguk,
bahu yang terbuka atau mengangkat, bibir yang dimencongkan atau dimonyongkan,
mulut yang mengatup atau menganga, mata yang melirik atau terbelalak, muka yang
berseri ditengah musibah atau berkerut di saat orang sedang senang dan
sebagainya menunjukan sifat-sifat yang tidak halus, tidak sopan atau tidak
beradab.
Untuk menampilkan sikap yang halus
seseorang dapat menunjukkannya dengan cara berbahasa, yakni dengan pilihan kata
yang sopan dan tidak kotor, susunan kalimat yang tidak kacau, rangkaian kalimat
yang teratur, nada suara yang sesuai keadaan untuk tinggi maupun rendahnya,
serta irama suara yang sesuai, keras atau lembutnya.
Sikap halus juga dapat ditunjukkan
oleh perpaduan pikiran perasaan dan kemauan atau perpaduan cipta, rasa dan
karsa. Perpaduan tersebut dinamakan Trias dinamika yang mempengaruhi sikap
seseorang. Pikiran yang kusut menyebabkan seseorang terlihat murung, perasaan
yang riang menyebabkan seseorang terlihat lincah dan adanya kemauan menyebabkan
seseorang melakukan sesuatu.
0 komentar:
Posting Komentar